Tentang
Pada usia 9 tahun, ia menyanyi pop bersama Joko Sutisno di TVRI. Selanjutnya, Sundari belajar menyanyi keroncong bersama beberapa guru. Pada tahun 1975, saat berusia 10 tahun, ia baru mulai mengikuti perlombaan dengan menjadi perwakilan dari SD Halim, Jakarta tempatnya belajar. Baru pada tahun 1977 ia mengkhususkan diri pada lagu-lagu keroncong dan setahun kemudian mengikuti berbagai festival keroncong. Pada festival keroncong remaja 1978, Sundari terpilih sebagai finalis.
Pada tahun 1979, ia akhirnya meraih juara kedua dalam kompetisi bintang radio dan TV untuk kategori keroncong dewasa putri.
Ia meraih juara pertama sebagai bintang radio televisi di sebuah festival tahun 1983. Selain menyanyi, Sundari menjadi guru seni di sebuah
ia meraih juara pertama sebagai bintang radio televisi di sebuah festival tahun 1983. Selain menyanyi, Sundari menjadi guru seni di SMA 38 Jakarta. Tak dapat dipungkiri ia sering dibully oleh siswa laki-laki, mobilnya diberi bunga, wajahnya digambar oleh siswa yang paling keras kepala, siswa laki-laki duduk di barisan paling depan setiap kali dia mengajar.
Tahun 2002 merupakan tahun yang penuh berkah baginya. Pada tahun 2002, ia merilis album keroncong asli berjudul Ingkar Janji. Album ini menjadi album keroncong orisinal pertamanya, di mana ia bernyanyi diiringi musik keroncong. Berkat album ini, ia dinobatkan sebagai penerima Anugerah Keroncong 2002 yang diselenggarakan oleh Yayasan Bina Suci dan Radio Republik Indonesia. Pada tahun yang sama, ia juga menerima penghargaan khusus dari badan kategorisasi pada 6th AMI Sharp Award. Pada 14 Agustus 2002, ia dinyatakan lulus sebagai sarjana musik Universitas Negeri Jakarta (dulu IKIP) dengan nilai memuaskan.
Kini ia harus membesarkan anak tunggalnya, Putri Intan Permata, sebagai orang tua tunggal. Saat ditanya tentang putrinya, Sundari mengatakan bahwa putrinya yang beranjak dewasa mulai menunjukkan keinginan untuk mengikuti jejaknya. “Hati saya terharu, waktu dia berumur 9 tahun dia ingin rekaman. Saya membiarkan dia memilih dengan syarat dia memiliki tanggung jawab. Jangan cantumkan nama ibunya.”
Dengan statusnya sebagai orang tua tunggal, perhatian, kasih sayang dan ekonomi kini menjadi satu-satunya tanggung jawabnya. Dan untuk saat ini, dia sedang belajar lagi dan mencari ilmu dari dunia tarik suara dan lainnya. Ia berharap dengan ilmu yang didapatnya di perkuliahan, ia bisa bekerja di bidang lain selain menyanyi.
Pada Senin, 1 Februari 2010, cita-cita Unti, begitu sapaan akrabnya, adalah meraih gelar tertinggi di bidang akademik. Dihadapan para penguji di Universitas Negeri Jakarta, ia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul; Pengaruh Budaya Organisasi, Perilaku Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT Pembangunan Perumahan (Persero) dengan yudisium cum laude.
Ketika ditanya apakah setelah menjadi dokter ia akan pensiun dari menyanyi, ia mengatakan akan kembali mengajar di bidang HR Management. Dia mungkin mengambil arah yang berbeda dibandingkan dengan artis lain yang memilih untuk terjun ke dunia politik. Selain menyanyi keroncong dan berusaha agar keroncong tetap populer, Unti memiliki panggilan di dunia pendidikan yang membuatnya terpilih sebagai Duta Sastra.
Untuk merayakan 40 tahun berkarya, Sundari mempersembahkan konser akbar bertajuk Senandung Keroncong Indonesia: Sundari Soekotjo 40 Tahun Berkarya. Konser ini digelar di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan pada 21 April 2016. Konser tersebut digelar bertepatan dengan Hari Kartini. Konser juga dimeriahkan oleh Rossa, Winky Wiryawan, Kunto Aji, Ikke Nurjanah, Didi Kempot, Dian Mita, Topan Tofano, dan lain sebagainya. Hingga saat ini Sundari Soekotjo masih bernyanyi melestarikan lagu Keroncong yang mulai pudar ditengah hingar bingar kehidupan
Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.